Dalam mengatasi masalah kesehatan prioritas yang terjadi di Kabupaten Rembang, Balai Kesehatan Masyarakat (Balkesmas) Wilayah Pati menyelenggarakan kegiatan Sosialisasi Masalah Kesehatan Prioritas di wilayah kerjanya.

Kasie Pelayanan Balkesmas Pati, Purwati S.Kep mengatakan Sosialisasi ini disesuaikan dengan masalah yang terjadi di masing-masing Kabupaten yang berada di wilayah kerja Balkesmas Pati, permasalahan kesehatan yang menjadi prioritas dapat berupa target atau indikator masalah kesehatan yang masih tinggi.

“Purwati.S.Kep (Kasie Pelayanan Balkesmas) saat memberikan sambutan terkait dengan maksud kegiatan sosialisasi masalah kesehatan prioritas di Kabupaten Rembang”

“kegiatan Sosialisasi ini kita sesuaikan dengan masalah kesehatan yang ada pada masing-masing Kabupaten di wilayah kerja kami, seperti di Kabupaten Rembang ini misalnya, masih tingginya AKI (Angka Kematian Ibu) dan AKB (Angka Kematian Bayi) termasuk juga kasus stuntingnya, jadi untuk kesehatan reproduksi remaja ini kita fokuskan di Kabupaten Rembang”jelas Purwati.

Pelaksanaan kegiatan Sosialisasi di fasilitatori oleh Balkesmas Wilayah Pati dan berlangsung di Gedung Hijau Rumah Dinas Wakil Bupati Rembang pada hari Rabu (18/04) yang dihadiri oleh 100 siswi SMP sederajat beserta guru pendamping dari 6 sekolah yang ada di Kabupaten Rembang.

Sementara itu, Bintarti (Kasie Kesga dan Gizi Dinkes Rembang) bersama 1 narasumber Imam Subekti dari Program Gizi menyampaikan materi terkait dengan penanganan masalah prioritas dalam rangka peningkatan kesehatan reproduksi remaja putri yang meliputi cara merawat organ reproduksi, anjuran umur menikah, mengenali gejala dan pencegahan anemia, prinsip hidup sehat remaja, penerapan konsumsi gizi seimbang, dan masa kehamilan.

“Bintarti (Kasie Kesga & Gizi Dinkes Rembang) saat memaparkan materi terkait dengan kesehatan reproduksi rematri”

Dengan adanya kegiatan sosialisasi ini diharapkan para siswi (remaja putri) sebagai calon ibu mengerti tentang kesehatan reproduksi, nantinya mereka bisa menata kehidupannya mulai dari menjaga kesehatan organ reproduksi, mengetahui batasan anjuran usia menikah, dan menjaga asupan gizi seimbang.

Setelah pemberian materi selesai dipaparkan, Bintarti menyampaikan harapannya agar para peserta bisa membagikan dan mensosialisasikan kepada teman-temannya ataupun dilingkungannya mengenai meteri kesehatan reproduksi remaja putri, dan faktor apa saja yang dapat mempengaruhi kesehatan pada perempuan.

Sedangkan untuk para Guru pendamping diharapkan bisa mengingatkan dan memotivasi para siswinya yang ada di sekolah terutama dalam hal meminum tablet tambah darah dan memberikan edukasi kepada mereka menyangkut kesehatan reprosuksi dan anjuran untuk batas usia menikah.

“ saya berharap kepada para siswi yang nantinya akan menjadi calon Ibu  dapat memahami dan menjaga kesehatan tubuhnya, sehingga dapat mengurangi kasus AKI dan AKB di Kabupaten Rembang”pungkas Bintarti.

“para siswi saat meminum tablet tambah darah (TTD) secara mandiri”

Di sela-sela acara para Guru dan para siswi juga diajak senam peregangan untuk menambah semangat dalam mengikuti jalannya kegiatan.

“Para siswi saat melakukan senam peregangan dengan gerak badan yang sangat aktif”

Kemudian pada akhir kegiatan para Guru pendamping dan siswinya secara mandiri meminum tablet tambah darah (TTD) yang telah disediakan oleh panitia dan dilanjutkan dengan foto bersama dengan para Narasumber yang super semangat. (HumasDinkesRbg)

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *