Dinas Kesehatan Kabupaten Rembang bekerjasama dengan Bapelkes Provinsi Jawa Tengah melaksanakan Pelatihan Kompetensi Dasar Kader bagi Nakes Puskesmas. Pelatihan dilaksanakan untuk penguatan Puskesmas, Pustu dan Posyandu dalam rangka mendukung pelaksanaan Intregrasi Layanan Primer (ILP) yang telah di launching pada 28 Maret 2024 di Kabupaten Rembang. Pelatihan Kompetensi Dasar Kader yang dilaksanakan di Kampus Ungaran Bapelkes Provinsi Jawa Tengah tersebut dilaksanakan dalam dua angkatan.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Rembang menginginkan seluruh Kepala Puskesmas di Kabupaten Rembang untuk dapat mengikuti pelatihan tersebut. Pelatihan Kompetensi Dasar Kader angkatan pertama yang dilaksanakan 9-12 Juli 2024 diikuti oleh 11 Kepala Puskesmas, 14 Nakes Puskesmas dan 5 orang tim ILP Dinas Kesehatan. Angkatan kedua akan dilaksanakan 5-8 Agustus 2024 dengan peserta 4 Kepala Puskesmas dan 3 Nakes Puskesmas. Kompetensi yang diajarkan pada pelatihan ini adalah pengelolaan posyandu, pelayanan kesehatan dasar posyandu bagi Ibu Hamil dan Ibu Menyusui, pelayanan kesehatan dasar posyandu bagi Bayi dan Balita, pelayanan kesehatan dasar posyandu bagi Anak Usia Sekolah dan Remaja, pelayanan kesehatan dasar posyandu bagi Masyarakat Usia Produktif dan Lanjut Usia serta komunikasi efektif. Setelah mengikuti pelatihan, peserta dituntut untuk mampu menjadi fasilitator Pelatihan Kompetensi Dasar kader untuk Puskesmas, Pustu dan Posyandu.
Kementerian Kesehatan saat ini sedang melaksanakan Transformasi Layanan Kesehatan Primer, yaitu dengan melakukan penguatan pelayanan kesehatan dasar (Primary Health Care) dengan mendorong peningkatan upaya promotif dan preventif, didukung inovasi dan pemanfaatan teknologi serta dilakukan dengan pendekatan strategi integrasi layanan kesehatan primer, pemberdayaan masyarakat, dan kerjasama multisektor. Transformasi layanan kesehatan primer menerapkan konsep kewilayahan, dimana sistem layanan kesehatan primer pada level kecamatan menjadi tanggung jawab Puskesmas, mendekatkan akses layanan kepada masyarakat dengan menyediakan Puskesmas Pembantu pada level desa/ kelurahan dengan tenaga kesehatan dan kader. Dalam implementasinya, transformasi layanan kesehatan primer difokuskan pada pendekatan siklus hidup dengan penguatan pada upaya promotif dan preventif, serta mendekatkan layanan kesehatan melalui jejaring Posyandu hingga ke tingkat Dusun/RT/RW.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *