Dinkes Rembang Adakan Pertemuan Bikor Bahas Perkembangan AKI dan AKB

Untuk mengetahui sejauh mana pencapaian program dan permasalahan yang ada pada program kesehatan Ibu dan Anak, Dinas Kesehatan Rembang melalui Seksie Kesehatan Keluarga dan Gizi mengadakan pertemuan evaluasi Pelaksanaan Antenatal Care (ANC) / Pemeriksaan Kehamilan dan berkoordinasi bersama Bidan koordinator (Bikor) yang ada di 17 Puskesmas.

“diadakannya pertemuan ini bermaksud untuk mengevaluasi sejauh mana pelaksanaan Antenatal Care oleh bidan di Puskesmas, selain itu kami juga melakukan koordinasi dengan Bikor mengenai permasalahan yang ada di Puskesmas serta membuat komitmen untuk meningkatkan pelayanan PONED/Mampu Persalinan yang berkualitas, sehingga dapat menekan Angka Kematian Ibu dan Angka Kematian Bayi di Kabupaten Rembang”jelas Kabid Kesmas dr.Nurani Her Utami.

Pertemuan dilaksanakan di Aula Dinas Kesehatan Rembang pada Senin pagi (27/11/2017). Dalam kesempatan tersebut Kasie Kesga dan Gizi menyampaikan perkembangan mengenai AKI dan AKB dari Tahun 2016 hingga minggu ke 4 bulan November 2017 menunjukkan sedikit penurunan.

“berdasarkan data kasus Angka Kematian Ibu (AKI) di Kabupaten Rembang yang telah kami himpun dari Puskesmas se Kabupaten Rembang selama tahun 2012 s.d Minggu ke 4 Bulan November tahun 2017 angkanya masih fluktuatif, jika pada tahun 2012 ada 13 kasus, pada 2013 naik menjadi 17 kasus, ditahun 2014 menjadi 14 kasus, angka tersebut turun menjadi 8 kasus ditahun 2015, naik lagi menjadi 15 kasus, dan pada minggu ke empat bulan November 2017 turun menjadi 13 kasus”terangnya.

“Pembuatan Kesepakatan dan mencari solusi guna meningkatkan pelayanan kesehatan Ibu dan Anak dan menekan AKI dan AKB di Kabupaten Rembang”

Begitu juga dengan Angka Kematian Bayi (AKB) mulai dari usia 0-11 bulan dan 0-59 bulan, lanjutnya “selama lima tahun terakhir bulan Oktober 2017 angka kasusnya juga masih naik turun. Terhitung sejak tahun 2012 ada 180 kasus, di tahun 2013 angkanya turun menjadi 178 kasus, pada tahun 2014 turun lagi menjadi 150 kasus, angka tersebut naik menjadi 163 kasus pada tahun 2015, bertambah 181 kasus ditahun 2016, dan turun menjadi 137 kasus pada akhir bulan Oktober 2017”jelasnya.

Kematian ibu dan bayi disebabkan oleh faktor medis ataupun non medis. Secara medis, kematian ibu disebabkan oleh perdarahan pada saat kehamilan, persalinan dan nifas, dan keracunan pada kehamilan (pre-eklamsia). Sedangkan, kematian bayi penyebabnya adalah berat badan lahir rendah (BBLR), prematur, asfiksi (mengalami gangguan pernafasan ketika lahir), dan kelainan bawaan.

“dr. Nurani Her Utami (kanan) seusai memberikan arahan kepada Bikor Puskesmas”

“kami berharap dengan adanya pertemuan evaluasi dan koordinasi pelaksanaan ANC di Puskesmas antara Bikor dengan petugas atau penanggungjawab program kesehatan Ibu dan Anak di Dinas Kesehatan Rembang dapat terpantau status kesehatan Ibu dan Anak dan berkomitmen untuk melaksankan kesepakatan yang telah dibuat dalam rangka menekan AKI dan AKB di Kabupaten Rembang”pungkas dr.Nurani Her Utami seusai memberikan sambutan dan arahan kepada Bikor Puskesmas.

(HumasDinkesRbg)



Tinggalkan Balasan