
Dalam upaya meningkatkan pemantauan dan evaluasi kesehatan masyarakat, Dinas Kesehatan Kabupaten Rembang menyajikan hasil analisis data kunjungan pasien ke fasilitas pelayanan kesehatan (fasyankes) berdasarkan sistem nasional Platform SATUSEHAT milik Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Data ini mencerminkan gambaran riil mengenai beban penyakit di wilayah Kabupaten Rembang pada periode Januari hingga Mei 2025.
Selama lima bulan pertama tahun 2025, tercatat sebanyak 86.269 kunjungan pasien yang dilakukan oleh 46.380 pasien unik ke berbagai fasyankes di seluruh wilayah Kabupaten Rembang, baik puskesmas, klinik, maupun rumah sakit. Dari jumlah tersebut, ditemukan berbagai jenis diagnosis penyakit yang dikelompokkan berdasarkan klasifikasi International Classification of Diseases (ICD-10) bab I sampai XIX.
10 Besar Kategori Diagnosis Terbanyak (ICD-10 Chapter I–XIX)
Berikut ini adalah daftar 10 besar kelompok penyakit yang paling banyak ditemui selama periode tersebut:
No | Kategori Diagnosis (ICD-10 Chapter) | Jumlah Pasien |
1 | Diseases of the respiratory system (Penyakit sistem pernapasan) | 10.461 pasien |
2 | Diseases of the digestive system (Penyakit sistem pencernaan) | 7.196 pasien |
3 | Symptoms, signs and abnormal clinical and laboratory findings, not elsewhere classified (Gejala dan temuan klinis tidak spesifik) | 4.727 pasien |
4 | Diseases of the musculoskeletal system and connective tissue (Penyakit sistem otot dan jaringan ikat) | 4.193 pasien |
5 | Diseases of the circulatory system (Penyakit sistem peredaran darah) | 3.735 pasien |
6 | Certain infectious and parasitic diseases (Penyakit infeksi dan parasit tertentu) | 3.447 pasien |
7 | Endocrine, nutritional and metabolic diseases (Penyakit endokrin, gizi dan metabolik) | 3.158 pasien |
8 | Diseases of the skin and subcutaneous tissue (Penyakit kulit dan jaringan bawah kulit) | 2.651 pasien |
9 | Diseases of the eye and adnexa (Penyakit mata dan organ sekitarnya) | 1.600 pasien |
10 | Diseases of the genitourinary system (Penyakit sistem genitourinaria) | 1.023 pasien |
Analisis dan Implikasi Kesehatan Masyarakat
- Dominasi Penyakit Pernapasan
Penyakit sistem pernapasan seperti infeksi saluran napas atas (ISPA), bronkitis, dan faringitis menempati posisi pertama dengan 10.461 pasien. Hal ini konsisten dengan tren musiman, terutama saat masa pancaroba dan perubahan cuaca ekstrem. Lingkungan dengan tingkat polusi udara dan sanitasi yang belum optimal juga menjadi faktor pendukung tingginya kasus ini.
- Masalah Sistem Pencernaan
Sebanyak 7.196 pasien mengalami gangguan pada sistem pencernaan seperti dispepsia (maag), diare, konstipasi, atau gangguan lambung lainnya. Pola makan tidak sehat, kurangnya asupan serat, dan rendahnya kesadaran akan keamanan makanan menjadi penyebab umum. Diperlukan edukasi berkelanjutan tentang gizi seimbang dan sanitasi makanan.
- Keluhan Gejala Umum dan Tidak Spesifik
Kategori “Symptoms, signs and abnormal findings” mencakup keluhan seperti demam, nyeri kepala, kelelahan, dan tanda-tanda awal penyakit yang belum dapat diklasifikasikan secara pasti. Jumlahnya yang mencapai 4.727 pasien menunjukkan pentingnya peran fasyankes dalam melakukan diagnosis dini dan rujukan tepat waktu.
- Peningkatan Penyakit Tidak Menular (PTM)
Tingginya angka kasus pada kelompok penyakit sistem peredaran darah (3.735 pasien) dan penyakit metabolik seperti diabetes dan obesitas (3.158 pasien) mencerminkan beban ganda yang dihadapi sistem kesehatan: selain masih harus menangani penyakit menular, fasyankes kini harus lebih proaktif menghadapi lonjakan penyakit kronis akibat gaya hidup.
- Penyakit Musculoskeletal dan Kulit
Banyaknya kasus gangguan otot dan sendi (4.193 pasien) serta penyakit kulit (2.651 pasien) memperlihatkan bahwa masalah ergonomi kerja, kurangnya aktivitas fisik, serta paparan alergen dan kebersihan kulit masih menjadi tantangan yang nyata di tengah masyarakat.
Peran Fasyankes dan Pemerintah Daerah
Data ini menjadi bukti pentingnya peran fasilitas kesehatan tingkat pertama (FKTP) seperti puskesmas, praktik mandiri tenaga medis maupun tenaga kesehatan, dan klinik, dalam melakukan deteksi dini, edukasi masyarakat, dan manajemen penyakit kronis. Pemerintah daerah juga didorong untuk:
- Mengintensifkan promosi kesehatan dan pencegahan penyakit.
- Memperkuat sistem rujukan dan integrasi layanan melalui Platform SATUSEHAT.
- Meningkatkan kapasitas tenaga kesehatan dalam hal diagnosis dan intervensi dini.
Ajak Masyarakat Lebih Peduli Kesehatan
Dinas Kesehatan Kabupaten Rembang mengajak seluruh masyarakat untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya pola hidup sehat, termasuk:
- Makan bergizi seimbang
- Rutin berolahraga
- Menjaga kebersihan diri dan lingkungan
- Rutin memeriksakan kesehatan, terutama bagi penderita penyakit kronis
“Sehat adalah investasi jangka panjang yang dimulai dari langkah kecil setiap hari.”
Penutup
Dengan pemanfaatan data kesehatan berbasis digital seperti SATUSEHAT, diharapkan kebijakan kesehatan yang diambil ke depan akan semakin akurat, terarah, dan berbasis bukti. Dinas Kesehatan Kabupaten Rembang akan terus berkomitmen mendukung pembangunan kesehatan masyarakat melalui inovasi data dan pelayanan yang prima.
Dashboard monitoring SATUSEHAT Platform : https://satusehat.kemkes.go.id/data/