Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan salah satu penyakit menular yang masih menjadi masalah dalam pembangunan kesehatan masyarakat. Terjadinya kasus DBD dipengaruhi oleh kepadatan jentik, jika dari hasil pemantauan menunjukkan kepadatan jentiknya rendah maka diasumsikan kasus DBD akan menurun, begitu juga sebaliknya.
Sebagai salah satu upaya pencegahan dalam mengurangi risiko kasus DBD sebagai akibat dari perubahan cuaca, Dinas Kesehatan Kabupaten Rembang kembali menggelar Kegiatan Pemberdayaan dan Peningkatan Peran Serta Masyarakat dalam rangka Lomba Desa Bebas Jentik Tahun 2017.
Lomba Desa Bebas Jentik ini bertujuan untuk menurunkan angka kesakitan atau kematian penyakit DBD melalui pemberdayaan dan peran serta masyarakat dengan cara melakukan mengendalikan populasi vektor DBD dengan cara Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN).
Kegiatan PSN dilakukan dengan cara 3MPlus yaitu dengan Menguras bak air/bak mandi, Menutup Menampungan air, Mengubur barang bekas, Memberikan ikan guna memakan jentik yang ada dipenampungan air, dan Memakai obat anti nyamuk atau kelambu pada tempa tidur.
Menurut Kabid P2 Aris Suryono,SKM yang ikut dalam Tim Penilaian Lomba Desa Bebas Jentik, mengungkapkan bahwa rata-rata masyarakat sudah melakukan PSN dengan cara 3MPlus, namun masih belum sempurna.
“para warga rata-rata sudah melakukan PSN, namun masih ada yang kurang, seperti bak mandi yang sudah dikuras namun tidak di tutup, lalu bubuk abate yang sudah ditaruh pada wadah plastik belum diberi lubang sehingga bubuknya tidak bisa larut diair pada bak mandi, akan tetapi masyarakat sudah tahu pentingnya PSN bagi dirinya dan warga masyarakat lainnya”ungkapnya sesaat setelah melakukan penilaian dirumah penduduk Desa Sendangmulyo Kec.Gunem, pada Selasa pagi (03/10/2017).
Berdasarkan data yang diperoleh dari Seksie P2PM sampai bulan September 2017, tercatat ada 8 kasus DBD di Kabupaten Rembang. Kasus tersebut menunjukkan penurunan angka daripada tahun 2016 lalu.
“kami berharap semoga saja sampai akhir tahun ini kasus DBD tidak ada penambahan baru lagi dan masyarakat Rembang secara masif dapat melakukan PSN dengan cara 3MPlus, karena lebih efektif dan efisien untuk mencegah penularan penyakit DBD daripada pengasapan (fogging)”harap Aris.
Sedangkan Kasie P2PM dr. Johanes Budhiadi yang juga sedang melaksanakan penilaian, mengucapkan apresiasi setinggi-tingginya kepada seluruh stakeholder yang ikut mendukung adanya lomba Desa Bebas Jentik tahun ini.
“dari pihak kami mengucapkan apresiasi kepada para petugas P2 yang ada di Puskesmas yang sudah menjalankan tugasnya dengan baik dan sesuai arahan yang diberikan, selain itu Kepala Desar beserta perangkatnya yang telah memberikan dukungan dengan mengalokasikan dana untuk pelaksanaan kegiatan PSN yang dilakukan oleh para kader serta warganya”tutur dr.Jhon.
(HumasDinkesRbg)