PEMETAAN DAN ANALISA SITUASI PROGRAM STUNTING DI KABUPATEN REMBANG

Stunting merupakan kondisi gagal tumbuh pada anak berusia di bawah lima tahun (balita) akibat kekurangan gizi kronis dan infeksi berulang terutama pada 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK). Selain menghambat tumbuh kembang anak dan rentan terhadap penyakit, stunting juga mempengaruhi perkembangan otak yang membuat tingkat kecerdasan anak tidak maksimal. Hal ini berisiko mengurangi produktivitas pada saat dewasa.

Prevalensi balita stunting di Kabupaten Rembang berdasarkan Survei Status Gizi Indonesia Tahun 2021 berada pada angka 18,7%. Pemerintah menargetkan penurunan prevalensi stunting dengan target 14% pada tahun 2024. Upaya penurunan stunting dilakukan melalui dua intervensi, yaitu intervensi gizi spesifik untuk mengatasi penyebab langsung dan intervensi gizi sensitif untuk mengatasi penyebab tidak langsung. Upaya percepatan penurunan stunting akan lebih efektif apabila kedua intervensi tersebut dilakukan secara konvergen, dengan memastikan semua intervensi yang diperlukan terdanai, dilaksanakan dan diterima hingga ke tingkat keluarga sasaran. Upaya konvergensi dilaksanakan mulai dari tahap perencanaan, pelaksanaan, hingga pemantauan dan evaluasi program/kegiatan.

Pemetaan dan Analisa Situasi Program Stunting merupakan aksi pertama dalam Konvergensi Percepatan Penurunan Stunting ditingkat Kabupaten dan merupakan langkah awal penguatan dalam perencanaan dan penganggaran. Kegiatan ini dilaksanakan pada Hari Senin, 27 Juni 2022 di Aula Citra Resto Rembang dan diikuti oleh lintas sektoral yang tergabung dalam Tim Percepatan Penurunan Stunting di Kabupaten Rembang, diantaranya Dinas Kesehatan, BAPPEDA, Dinsos PPKB, Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang, Dinas Kelautan dan Perikanan, Dinas Pertanian dan Pangan, Dinas Komunikasi dan Informatika, Kantor Kementerian Agama, RSUD Dr. R. Soetrasno, Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga, dan Satgas Stunting Kabupaten Rembang.

Kegiatan diawali dengan penyampaian materi dan hasil Pemetaan dan Analisa Situasi Stunting Tingkat Kabupaten Rembang oleh Ir. Dwi Wahyuni Haryati, MM., selaku Kepala BAPPEDA Kab. Rembang. Selanjutnya paparan materi Intervensi Spesifik dan Sensitif oleh dr. Darmono dari Dinas Kesehatan Kab. Rembang selaku Koordinator Bidang Pelayanan Intervensi Sensitif dan Spesifik, kemudian dilanjutkan dengan diskusi persiapan rembuk stunting yang dipandu oleh Kepala BAPPEDA Kab. Rembang.

Hasil dari pertemuan ini diantaranya :

  1. Adanya kesepakatan membentuk tim kecil untuk menyusun konsep RAGA GENTING (Gerakan Keluarga Cegah Stunting) sebagai inovasi Kabupaten Rembang dalam pencegahan dan penanganan stunting.
  2. Dalam rangka persiapan Rembuk Stunting, setiap OPD diharapkan dapat menyiapkan data yang diperlukan sesuai dengan tugas dan peran masing-masing dalam Tim Percepatan Penanganan Stunting.

(Kesmas/Dinkes)



Tinggalkan Balasan