Bertempat di Aula Labkesda Kabupaten Rembang pada tanggal 28 Mei 2021 diadakan Sosialisasi Kegiatan Survey Evaluasi Prevalensi Kecacingan pada siswa SD/MI di Kabupaten Rembang Tahun 2021 yang diselenggarakan oleh Balai Besar Teknik Kesehatan Lingkungan Dan Pengendalian Penyakit Yogyakarta bekerja sama dengan Dinas Kesehatan Kabupaten Rembang .
Kegiatan ini bertujuan untuk Mengetahui prevalensi cacingan pada anak sekolah dan mengetahui tingkat infeksi cacingan serta dominasi jenis cacing. Sasaran Sosialisasi ini adalah Perwakilan dari Dinas Pendidikan Pemuda dan Olah Raga, Kementrian Agama, Lintas Program di lingkungan Dinas Kesehatan Kabupaten Serta pemegang program kecacingan di 17 UPT Puskesmas.
Acara dibuka oleh Kepala Bidang P2P Bpk Aris Suryono,SKM yang mengatakan “Kegiatan ini merupakan salah satu upaya penanggulangan stunting sebagai program prioritas nasional. Program penanggulangan cacingan dimulai dengan mengurangi prevalensi cacingan dengan cara membunuh cacing penyebab dan melalui pengobatan untuk menekan infensitas infeksi. Dampak dari infeksi cacing ini dapat menurunnya kondisi kesehatan, gizi, kecerdasan dan produktifitas. Serta menurunkan kualitas sember daya manusia.”
Ibu Dr.dr.Irene, MKM selaku Kepala BBTKLPP Yogyakarta dalam sambutannya mengatakan bahwa Di Kabupaten Rembang telah melakukan pemberian obat pencegahan massal (POPM ) cacingan selama 5 tahun. Untuk mengetahui efektifitas pengobatan penting untuk dilakukan survei prevalensi cacingan, dengan cara pemeriksaan sampel tinja pada anak siswa kelas 3, 4 dan 5 sebanyak 400 anak di 30 Sekolah Dasar atau Madrasah Ibtidaiyah. Jadi tiap SD/MI ada 12 atau 14 siswa yang menjadi sasaran.
Cacingan yang dimaksud dalam survei ini adalah Infeksi cacing yang ditularkan melalui tanah ( soil transmitted helmintes/STH ) yaitu cacing yang dalam siklus hidupnya memerlukan tanah untuk berkembang menjadi bentuk infektif. Cacing SHT merupakan hewan parasit yang tinggal didalam usus, parasit ini mengambil zat-zat gizi dalam usus, tetapi merusak dinding usus dam mengganggu penyerapan zat – zat gizi tersebut.
Adapun rencana pelaksanaan kegiatan yaitu On Job Training pada tanggal 3 Juni 2021 untuk tenaga Laboratorium dan Pengumpulan spesimen anak sekolah mulai tanggal 8 -12 Juni 2021.