Survei Status Gizi Indonesia ( SSGI ) dilaksanakan lagi tahun 2024. Survei dilakukan 416 Kabupaten dan 98 Kota di 38 Provinsi di Indonesia dengan jumlah sampel total 345.000 rumah tangga balita terpilih di 34.500 Blok Sensus (BS) terpilih. Ada 73 Blok Sensus terpilih 14 Kecamatan Kabupaten Rembang yang menjadi lokasi survei.
Dasar pelaksanaan SSGI setiap Tahun antara lain:
1) Pelaksanaan Perpres Nomor 72 Tahun 2021 tentang Percepatan Penurunan Stunting, dimana Kemenkes mempunyai tanggung jawa publikasi angka stunting kabupaten/kota setiap tahun
2) Evaluasi dan penilaian kemajuan intervensi konvergensi (spesifik dan sensitif) dari berbagai kementerian dan lembaga, baik di pusat maupun daerah (aksi kedelapan konvergensi)
3) Implementasi dari pilar ke-5 dari strategi nasional pencegahan stunting tahun 2017
4) Pemenuhan laporan Disbursement Link Indicator (DLI) Program Investment in Nutrition and Early Years (INEY) World Bank yang dikoordinasikan oleh Kantor Wakil Presiden, yaitu publikasi angka stunting kabupaten/kota setiap tahun
5) Dasar penetapan Dana Insentif Daerah (DID) oleh Kemenkeu sehingga diperlukan penyediaan angka tingkat kabupaten/kota
Kegiatan SSGI ini dilaksanakan oleh Badan Kebijakan Pembangunan Kesehatan (BKPK) bekerjasama dengan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Badan Pusat Statistik (BPS), dan pihak penyedia sebagai pelaksana manajemen lapangan serta melibatkan tim pakar.
SSGI bertujuan untuk mengetahui gambaran status gizi balita (stunting, wasting, underweight, overweight) serta untuk mendapatkan informasi capaian indikator intervensi gizi spesifik dan intervensi gizi sensitif dengan melihat beberapa faktor determinan.
Tahapan kegiatan SSGI yang pertama yakni persiapan tim pelaksana, langkah selanjutnya adalah pelaksanaan SSGI 2024. Tahap awal pelaksanaan SSGI dimulai dengan melakukan koordinasi baik di tingkat Pusat, Provinsi, maupun Kabupaten/Kota. Kabupaten Rembang sendiri telah melakukan koordinasi baik dengan puskesmas maupun lintas sektor yang dimulai pada akhir bulan Agustus hingga sekarang ini.
Koordinasi ini dimaksudkan untuk mensosialisasikan kegiatan SSGI tahun 2024 (20/09), penyampaian latar belakang, konsep, tujuan, dan metodologi SSGI tahun 2024, komitmen dari semua pihak untuk mendukung pelaksanaan SSGI tahun 2024, persiapan pelaksanaan serta identifikasi blok sensus (lokasi, transportasi, maupaun daerah sulit).

Koordinasi dengan pengawas updater SSGI (27/09/24)
Koordinasi lanjutan dengan Puskesmas (27/09/24)

Saat ini pada tanggal 11 Oktober 2024 dilaksanakan pemutakhiran data (updating) di BS oleh updater. Setelahnya, pelaksanaan pengumpulan data oleh enumerator. Pelaksanaan pengumpulan data dengan pengukuran antropometri meliputi panjang/tinggi badan balita; berat badan balita; lingkar lengan atas (LiLA) balita; dan tinggi dan berat badan ibu balita serta wawancara kuesioner secara langsung/ tatap muka menggunakan 2 jenis kuesioner (rumah tangga dan individu) dengan beberapa variabel yang mencakup indikator intervensi gizi spesifik dan intervensi gizi sensitif berupa karakteristik rumah tangga dan sosial ekonomi antara lain faktor ibu, pemberian ASI, akses layanan, faktor keluarga, makanan selain ASI, dan morbiditas.
Setelah semua data terkumpul, semua data akan dilakukan cleaning oleh tim mandat dan analisis data oleh tim analis (BKPK, BRIN, BPS) serta terakhir hasilnya akan diseminasikan di akhir tahun ini.
Data Akurat, Kebijakan Tepat! Ayo kita dukung dan sukseskan SSGI tahun 2024 di Kabupaten Rembang.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *