Lahir di rentang akhir 1980an hingga awal 2000, generasi ini disebut sebagai generasi peralihan dunia konvensional dan modern. Sudah sangat khatam dengan sentuhan teknologi, generasi muda yang kini rata-rata berusia di rentang 17-37 tahun ini akrab disapa dengan sebutan generasi milenial atau generasi Y.

Ketika menjelaskan perbedaan mendasar dari generasi ini, khususnya dalam hal produktivitas, generasi ini tidak bisa lepas dari paparan radiasi dari sebuah perangkat digital. Entah smartphone, laptop, tablet, dan lain sebagainya.

Selain itu, tipikal generasi ini sedikit berbeda dari generasi pendahulunya. Mereka cenderung memiliki kesibukan tinggi. Karena padatnya aktivitas, generasi ini kerapkali memicu pola hidup yang kurang sehat pula. Tuntutan pekerjaan yang tak jarang memaksa lembur, atau bahkan karena memang keinginannya menambah pekerjaan di luar sebagai freelance, membawanya pada kebiasaan tak sehat.

Yang paling sering detemui adalah kebiasaan tidak sehat berupa pola tidur tidak berkualitas dan pola makan yang tidak sehat dengan alasan menjaga kepraktisan.

Meski begitu, tidak sedikit pula generasi ini yang menemukan solusi untuk menyisipkan kebiasaan sehat tanpa mengeliminir sisi kepraktisannya. Kelebihannya dalam mengumpulkan informasi melalui internet membawa generasi ini mengadopsi kebutuhan hidup sehat nan praktis tanpa mengganggu kepadatan aktivitasnya.

Lalu apa sajakah kita hidup sehat nan praktis yang generasi terapkan? Berikut ulasannya.

  1. Lebih akrab terlihat berjalan untuk bekerja

Jika diperhatikan, jumlah pengguna transportasi umum lebih banyak didominasi oleh mereka yang nampak muda, berusia produktif. Mudahnya mengakses transportasi umum berbasis teknologi semakin mendorong mereka untuk lebih memilih transportasi umum ketimbang kendaraan pribadi. Selain itu sudah lebih terbiasa mendapat info-info terbaru terkait reward yang diperoleh dari berbagai penyedia jasa.

  1. Waktu istirahat digunakan untuk bekerja, tapi ditemani makan siang praktis seperti buah

Banyaknya pekerjaan yang ia kerjakan membuatnya lebih memilih untuk menggunakan waktu istirahat siang tetap di depan layar komputer untuk bekerja. Kebutuhan makan siang disiasati dengan bekal buah-buahan yang mudah untuk dikonsumsi dan sangat efektif untuk menunda lapar.

  1. Sering melakukan senam pada mata

Terlalu lama terpapar sinar biru dan radiasi pada perangkat digitalnya disiasati dengan sering melakukan senam pada mata. Gerakan sederhana seperti melirik dan memutar mata ke berbagai arah pandang, dan juga sering memijat dan menmghangatkan kelopak mata dengan telapak tangan efektif dilakukan untuk mengistirahatkan mata dari kelelahan.

  1. Jamak ditemui di pusat kebugaran modern

Kegemarannya untuk “nongkrong” dilakukan sejalan dengan kebutuhan untuk tetap sehat dengan berolahraga di pusat kebugaran yang jamak di temui di mall atau tempat hits lainnya.

  1. Selalu merencanakan short escape dengan berlibur ke alam

Pekerja di kota besar sering sekali membuat satu agenda khusus secara berkala dalam satu tahun untuk liburan, entah ke pantai atau mendaki ke gunung. Ke mana pun asalkan bisa digunakan untuk membalas dendam kepada semua waktunya yang ia dedikasikan untuk bekerja ekstra keras.

Sumber : Direktorat Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat (Kemenkes RI)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *