Memasuki musim penghujan, banyak penyakit yang perlu diwaspadai. Salah satunya adalah penyakit demam berdarah dengue (DBD). Demam berdarah dengue (DBD) adalah penyakit yang ditularkan oleh gigitan nyamuk bernama Aedes aegypti. Aedes aegypti merupakan nyamuk kecil, berwarna hitam-putih yang biasanya berkembang biak pada air yang tergenang dan tidak beralaskan tanah. Aedes dapat bertelur sebanyak 100-200 telur setiap kali bertelur. Perkembangan telur hingga menjadi nyamuk Aedes dewasa membutuhkan waktu 7-10 hari. Oleh karena itu, pengendalian populasi nyamuk aedes aegypti ini sangat penting untuk dilakukan karena nyamuk tersebut berperan sebagai media transmisi penyakit DBD yang menghantarkan virus dengue ke tubuh manusia sehingga terjadinya penyakit DBD. Pengendalian populasi nyamuk dilakukan melalui Pemberantasan Sarang Nyamuk dengan langkah 3 M Plus, yaitu :
- Menguras tempat penampungan air
- Menutup tempat-tempat penampungan air
- Mendaur ulang berbagai barang yang memiliki potensi untuk dijadikan tempat berkembang biak nyamuk Aedes aegypti
Selain 3 M diatas yang dimaksud pada poin Plus antara lain
- Menanam tanaman yang dapat menangkal nyamuk
- Memeriksa tempat-tempat yang digunakan untuk penampungan air
- Memelihara ikan pemakan jentik nyamuk
- Menggunakan obat anti nyamuk
- Memasang kawat kasa pada jendela dan ventilasi yang ada di rumah
- Melakukan gotong royong untuk membersihkan lingkungan secara bersama
- Meletakkan pakaian yang telah digunakan dalam wadah yang tertutup
- Memberikan larvasida pada penampungan air yang susah untuk dikuras
- Memperbaiki saluran dan talang air yang tidak lancar
Dalam rangka pengendalian vector DBD dan pencegahan penularan kasus demam berdarah Puskesmas Sluke melakukan kegiatan Gelatik Watu (Gerakan Lacak Jentik Waktu Sabtu) bersama anak sekolah.
Kegiatan yang dilakukan meliputi penuluhan tentang Demam Berdarah dengue kepada siswa sekolah dan mengajak siswa sekolah untuk melakukan survei jentik di rumah sekitar sekolah. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan peran serta siswa sebagai jumantik dalam pencegahan DBD. Gelatik watu dilaksanakan pada tanggal 6 Februari 2024 bersama siswa SDN Manggar 1. Pemeriksaan jentik dilakukan pada 21 rumah di sekitar SD. Dengan semangat anak-anak tersebut berkeliling mengunjungi rumah warga untuk mengecek apakah di dalam Bak Mandi atau penampungan air yang ada pada setiap keluarga sudah terbebas dari jentik nyamuk atau belum. Kegiatan ini diharapkan mampu meningkatkan pengetahuan siswa tentang bahaya Demam Berdarah dan meningkatkan budaya perilaku hidup bersih dan sehat.