Gunem, – Perlunya kerjasama lintas program atau lintas sektoral dan semua elemen masyarakat dalam upaya penurunan stunting.
Dalam upaya pencegahan dan penurunan stunting, UPT Puskesmas Gunem telah menggelar “Pertemuan Sinergitas Lintas Program atau Lintas Sektoral dalam Peluncuran Inovasi Raga Genting (Gerakan Keluarga Cegah Stunting)” pada Kamis (29/09/2022) bertempat di Aula UPT Puskesmas Gunem. Kegiatan ini turut mengundang Lintas Sektoral mulai dari Camat Gunem, Ketua TP PKK Kecamatan & Desa, Kader Telponi Desa, Koordinator PLKB, Koordinator Pendamping Desa, serta Lintas Program puskesmas. Dengan menghadirkan pembicara dari Bappeda & Dinas Kesehatan Kabupaten Rembang.
Secara khusus upaya penanggulangan stunting dapat dilakukan melalui perbaikan pola asuh, pola makan, dan peningkatan akses air bersih dan sanitasi dengan fokus pada remaja dan ibu hamil sebagai upaya pencegahan. Kegiatan intervensi difokuskan pada ibu hamil, ibu menyusui, serta bayi dan baduta. Kedua kegiatan tersebut didukung oleh pelibatan lintas program atau lintas sektoral dalam mengembangkan inovasi.
Raga Genting merupakan inovasi serta pembaharuan sistem dan program/kegiatan sebagai bentuk perwujudan komitmen pemerintah daerah Kabupaten Rembang untuk melaksanakan upaya pencegahan dan penanganan stunting di desa secara masif. Raga Genting telah disesuaikan dengan kebijakan-kebijakan yang ada dengan harapan tahun 2024 Rembang Zero New Stunting.
“Target penurunan stunting Kabupaten Rembang tahun 2023 yaitu <10%, stunting harus segera ditangani mengingat dampaknya jangka panjang mulai dari rentan penyakit degeneratif, pengangguran, dan kemiskinan.”, tutur Kepala Bappeda Kabupaten Rembang, Ir. Dwi Wahyuni Hariyati, MM.
Berdasarkan data Penimbangan Serentak Februari 2022, prevalesi stunting di Kabupaten Rembang sebesar 13,93% dengan jumlah balita stunting sebanyak 5.470 balita. Persentase stunting ini masih tergolong tinggi dan harus mendapat perhatian khusus.
Dinas Kesehatan Kabupaten Rembang menyampaikan tentang Peran Kader Telponi (Temokno, Laporno, Openi) dalam Optimalisasi Raga Genting. Inovasi Telponi ini sudah dibentuk di masing-masing desa se-Kabupaten Rembang. Peran kader Telponi antara lain memastikan remaja putri mendapat dan mengonsumi tablet tambah darah, memantau tumbuh kembang balita resiko stunting, menjalani komunikasi yang intensif serta koordinasi dengan bidan terkait pemantauan ibu hamil, ibu nifas, balita sakit, dan balita dengan masalah gizi.