Sumber, 1/2024. Di awal tahun 2024 ini, kasus Demam Berdarah di Kabupaten Rembang sangat tinggi. Hal ini terjadi karena faktor cuaca, dimana hujan yang turun intensitasnya sedang dan tidak menentu yang mengakibatkan meningkatnya populasi nyamuk demam berdarah (Aedes Aegypty). Selain itu kurangnya kesadaran Masyarakat untuk melakukan PSN (Pemberantasan Sarang Nyamuk) dengan Gerakan 3 M Plus juga menjadi faktor meningkatnya kasus Demam Berdarah.
Sebagai upaya pencegahan terhadap Demam Berdarah Dengue Puskesmas Sumber telah melakukan Siaran Keliling, penyuluhan di ruang tunggu puskesmas, dan mengaktifkan kader Jumantik di setiap desa. Akan tetapi kasus Demam Berdarah di wilayah kerja Puskesmas Sumber masih mengkhawatirkan.
Menyikapi hal tersebut, Kepala Puskesmas Sumber, dr Suzana Asih Iranti mengeluarkan himbauan sekaligus bersurat kepada Kepala Sekolah se-Kecamatan Sumber untuk melaksanakan Pemantauan Jentik Berkala (PJB) di setiap sekolah serta melibatkan siswa siswi menjadi Jumantik (Juru Pemantau Jentik) bagi rumahnya masing-masing. Seluruh siswa akan mendapat Form Pemantauan Jentik dan akan diberikan setiap hari jumat selanjutnya dikembalikan ke sekolah hari sabtu melalui Guru UKS sebagai monitoring.
“Melalui PJB ini kita ingin menggerakkan peran serta seluruh siswa untuk menjadi Jumantik bagi keluarganya masing-masing, sehingga diharapkan dapat menurunkan populasi nyamuk penular Demam Berdarah Dengue ini serta menekan kasus demam berdarah di wilayah Kecamatan Sumber pada khususnya, Kabupaten Rembang pada umumnya”, ungkap Kepala Puskesmas Sumber.
Kegiatan PJB tersebut dimonitoring dan dievaluasi setiap minggu oleh petugas DBD Puskesmas melalui laporan pemantauan jentik yang dikirim oleh Guru UKS seluruh Kecamatan Sumber. Dari hasil kegiatan ini, ABJ (Angka Bebas Jentik) di wilayah Kecamatan Sumber mengalami peningkatan disetiap minggunya atau dengan kata lain berkurangnya jentik/uget-uget ditempat – tempat penampungan air.