TBC masih merupakan masalah kesehatan masyarakat di Indonesia. Cakupan penemuan kasus TBC perlu ditingkatkan agar semua pasien diobati. Peraturan yang menjadi dasar kegiatan penanggulangan TBC adalah perpres No. 67 tahun 2021 dimana penegasan kembali komitmen presiden dan pemerintah untuk menyukseskan penanggulangan TBC. Kita ketahui target Indonesia eliminasi TBC yaitu tahun 2030, sedangkan saat ini Indonesia masih peringkat 3 teratas tentang kasus TBC di dunia. Di jawa tengah sendiri estimasi kasus TBC sekitar 83.076 dan kasus ternotifikasi 44.176. Insiden Rate Kabupaten Rembang tahun 2022 sebesar 1443 kasus (target 95%) dan penemuan kasus sampai saat ini mencapai 744 kasus (54%).
Kegiatan Update Managemen Investigasi Kontak TBC Pada Petugas dilaksanakan pada tanggal 27 september 2022 di Aula Labkesda Rembang. Peserta Kegiatan ini dihadiri oleh Tim Dinas Kesehatan Kabupaten Rembang, Balkesmas Wilayah Pati, 17 puskesmas serta beberapa perwakilan kader dari Puskesms Sulang, Kaliori, Rembang 1 dan Rembang 2. Dalam kegiatan ini dibuka oleh Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Rembang dr. Ali Syofii, M.M, dan dilanjutkan oleh narasumber dari Balkesmas Wilayah Pati (dr. Arry Wahyu Sasotya), Kabid P2P Dinas Kesehatan Kabupaten Rembang (dr. M. Rehulina, M.Kes(Epid) ), dan MSI Kabupaten Pati (Moh. Yasir Al Imron), serta Pemegang Program TBC Dinkes Kabupaten Rembang (Sucipto, SKM).
Dalam sambutan yang disampaikan oleh dr. Ali Syofii, M.M menjelaskan bahwa salah satu cara mengatasi TBC ini adalah dengan menemukan sebanyak-banyaknya kasus kemudian diobati sampai sembuh, dan dibatasi kontak penyebarannya. “apabila kasus ini tidak diatasi maka kasus akan semakin meningkat dan akan mengganggu produktivitas masyarakat, apabila produktivitas terganggu maka hajat hidup orang banyak juga akan terganggu baik dari segi ekonomi, sosial, dan negara kita menjadi tidak maju-maju” kata dr. Ali Syofii, M.M saat membuka acara, selasa (27/9/2022).
Moh. Yasir Al Imron menjelaskan tentang upaya peningkatan penemuan kasus TBC melalui investigasi kontak. Dalam kegiatan ini, beliau menjelaskan strategi penemuan kasus TBC, penemuan aktif pada kondisi khusus, penemuan di tempat khusus, serta penemuan aktif melalui pendekatan keluarga dan masyarakat. Strategi penemuan kasus TBC dapat dilakukan secara pasif dan intensif, serta aktif dan masif. Investigasi kontak ini meliputi : sasaran, unsur, macam-macam kontak, siapa yang berperan, bagaimana pelaksanaannya, daerah-daerah khusus.
Tindak lanjut dari kegiatan Update Managemen Investigasi Kontak TBC Pada Petugas disampaikan oleh programmer TBC yaitu Sucipto, SKM. Beliau menyampaikan tindak lanjut dari pertemuan update managemen investigasi kontak TBC diantaranya :
- Entry data di SITB tepat waktu
- Meningkatkan kegiatan Investigasi kontak dengan menganggarkan kegiatan Investigasi Kontak di Dana BOK tahun 2023
- Motivasi kader untuk melakukan investigasi kontak sesuai prosedur (1 indeks kasus = 20 kontak)
- Pengambilan dahak pada semua kontak serumah dan tetangga (minimal 20 kontak)
- Menindaklanjuti rujukan Investigasi Kontak dari RS
- Memberikan TPT pada kontak yang memenuhi syarat