REMBUK STUNTING DALAM RANGKA PENCEGAHAN DAN PENURUNAN STUNTING KABUPATEN REMBANG

Rembuk Stunting Tingkat Kabupaten dilaksanakan secara hybrid yang bertempat di Aula Lantai IV Setda Kabupaten Rembang dan melalui daring via zoom pada hari Kamis (15/09/2022). Kegiatan tersebut diikuti oleh 64 organisasi perangkat daerah, lembaga masyarakat, organisasi profesi, media pers, kader kesehatan, perwakilan desa, kepala puskesmas, perguruan tinggi, dan peserta lainnya dengan total peserta mencapai 1002 orang. kegiatan ini dihadiri oleh Wakil Bupati Rembang, H. Mochamad Hanies Cholil Barro’ selaku Ketua Tim Percepatan Pencegahan dan Penurunan Stunting (TPPS) Kabupaten Rembang. Rembuk stunting dilaksanakan untuk meningkatkan kemitraan dalam pelayanan 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK) sehingga tercipta generasi yang sehat, cerdas, dan berprestasi.

Kegiatan dibuka dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya dilanjutkan dengan laporan ketua penyelenggara yang disampaikan oleh Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Kabupaten Rembang, drg. Dini Nuraida. Ketua TPPS Kabupaten Rembang menyampaikan apresiasi yang setinggi-tingginya atas kerja keras yang telah dilakukan berbagai pihak dalam pencegahan dan penurunan stunting di Kabupaten Rembang.

Tahun 2021, kasus stunting di Kabupaten Rembang sebanyak 18,7% (SSGI) dan 14,07%(ePPGBM) harus diatasi bersama secara sinergis oleh berbagai pihak. Ada 27 desa lokus stunting di Kabupaten Rembang tahun 2021-2022 yang tersebar di 10 kecamatan dari 14 kecamatan. Harapannya semua peserta yang hadir baik luring maupun daring dapat berpartisipasi aktif untuk memberikan masukan, sumbang saran agar pelaksanaan percepatan penurunan stunting di Kabupaten Rembang dapat berjalan sesuai dengan target yaitu prevalensi stunting turun sampai satu digit.

RAGA GENTING Rembang Zero New Stunting (Gerakan Keluarga Cegah Stunting Menuju Rembang Tanpa Kasus Stunting Baru) merupakan tagline Kabupaten Rembang yang bertumpu utama pada peran keluarga dalam mencegah kasus stunting melalui kolaborasi Kader Pembangunan Manusia (KPM), Tim Pendamping Keluarga (TPK), dan TELPONI (Temokno, Laporno, Openi).

Selanjutnya dilakukan penandatanganan komitmen bersama dalam pencegahan stunting lintas sektor secara terintegrasi di Kabupaten Rembang oleh 51 peserta. Lalu pembacaan doa dan penutup. Kegiatan dilanjutkan dengan Rembuk Stunting “Stunting dan Pentingnya Konvergensi secara Terintegrasi” dengan moderator Bapak Yasto, SE selaku technical asissten stunting Kabupaten Rembang.

Paparan pertama disampaikan oleh Koordinator Koordinasi, Konvergensi, dan Perencanaan, Ir. Dwi Wahyuni Hariyati M.M, selaku Kepala Bappeda Kabupaten Rembang dengan materi Analisa Situasi & Program Kegiatan dalam Rangka Percepatan Penurunan Stunting di Kabupaten Rembang. Paparan kedua disampaikan oleh Koordinator Bidang pelayanan Intervensi Spesifik dan Sensitif, dr. Ali Syofii, M.M selaku Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Rembang dengan materi Strategi Pelayanan Intervensi Spesifik dan Sensitif. Paparan ketiga oleh Koordinator Bidang Perubahan Perilaku dan Pendampingan Keluarga, Budi Setiasih, S.P, M.M selaku Sekretaris DinsosPPKB Kabupaten Rembang dengan materi Strategi Perubahan Perilaku dan Pendampingan Keluarga. Paparan terakhir oleh Dinkominfo yang diwakili oleh Aprilia Hening P, S.Sos, M.Ikom selaku Kepala Bidang Pengelolaan dan Informasi dan Komunikasi Publik dengan materi Strategi Komunikasi Penurunan Stunting.

Sesi terakhir ditutup dengan rembuk dan stressing, “Saling kawal mengawal tugas masing-masing pihak dan tugas bersama dalam menurunkan kasus stunting menuju Rembang tanpa kasus stunting baru dengan mengutamakan koordinasi dan kolaborasi terutama yang berada di tingkat desa sesuai dengan panduan kerja yang ada. Mari kita bersama-sama mengentaskan kasus stunting di Kabupaten Rembang semoga bisa mencapai target”, tutup Wakil Bupati Rembang dalam kegiatan tersebut. (Dev/Gizi/Kesmas)



Tinggalkan Balasan